Kamis, 11 November 2010

Soto Ojolali Bandung

Pernah menikmati Soto Bandung? Jangan katakan tidak pernah. Makanan berkuah campuran daging sapi yang dipotong-potong kecil, irisan lobak, taburan kacang kedelai goreng, dengan kuah bening plus taburan kemangi menjadi salah satu makanan khas Bandung yang menggugah selera.

Kuah bening, itulah salah satu khas yang dimiliki soto Bandung. Ketika soto lain menggunakan santan untuk kuah sotonya, tidak begitu dengan soto Bandung. Pemakaian lobak sebagai salah satu bahan campuran juga tidak akan ditemukan dalam menu soto daerah lainnya.

Jika membaca salah satu bagian dalam buku karya Haryoto Kunto, Wajah Bandung Tempoe Doeloe mengenai kuliner Bandung, makanan yang satu ini adalah bagiannya. Menelusuri jalanan Jl Cibadak, yang berada di sebelah timur alun-alun Kota Bandung, Soto Ojolali berdiri pada tahun 1940-an sebagai salah satu pelestari makanan khas Bandung, soto Bandung. Meski namanya mengambil bahasa Jawa, ojolali (jangan lupa), tak berarti kehilangan rasa "Bandungnya'.

Soto Karta Endi, begitulah nama awalnya. Menurut pengelola Soto Ojolali generasi keempat, Agus Wardana, nama Karta Endi diambil dari nama generasi pertama Soto Ojolali yaitu Karta dan Endi. Entah sejak kapan, atau bagaimana sejarahnya maka nama Soto Ojolali yang melekat. "Ada yang mengatakan bahwa nama itu berasal dari para pelanggan," jelas Agus.

Dijajakan secara berkeliling sekitar Pasirkaliki, Stasiun, Pasar Baru, sampai di Cibadak. Masih di tahun 40-an, Soto Ojolali tak lagi dijajakan dengan berkeliling, tetapi di sebuah tenda kecil yang di tahun-tahun berikutnya berubah menjadi sebuah bangunan rumah makan. Di bangunan rumah makan ini bisa dilihat potret dua orang yang mengawali usaha Soto Ojolali yaitu Karta dan Endi.

Kini, Soto Ojolali sudah tersebar di tujuh lokasi di Kota Bandung. Dengan pusat masih di Jl Cibadak No 79, para penggemar soto Bandung bisa menemukan Soto Ojolali di Bandung Trade Center, Jl Dr Djunjunan, Jl raya Rancaekek, Kopo Square, Metro Trade Center, Yogya Kepatihan dan Yogya BIP.

Satu porsi Soto Ojolali bisa didapatkan dengan harga Rp 16 ribu. Jika ingin setengah porsi hanya bisa didapatkan di pusat Soto Ojolali yaitu Jl Cibadak dengan harga Rp 11.500. Di Jl Cibadak, Soto Ojolali sudah mulai buka dari pkl 06.00 WIB. Tempat inilah yang paling ramai dikunjungi penggemar Soto Ojolali sepanjang harinya.

Berbicara mengenai soto Bandung, tak hanya kenikmatan rasa, dari sisi kesehatan pun komposisi soto Bandung memiliki banyak kandungan gizi. Lobak misalnya, tanaman yang berasal dari negeri tirai bambu ini mengandung banyak zat bermanfaat misalnya flavonoid dan polifenol yang dikenal sebagai antioksidan. Juga mengandung vitamin A, B1, B2, niasin, kalsium, fosfor, zat besi dan asam oksalat dan lain-lain. Manfaatnya, untuk perut kembung, disentri, sembelit, batuk, mengatasi influenza, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, TBC paru-paru dan asma, lobak bisa mencegah kanker, batu ginjal haluskan kulit dan lain-lain.

Begitu juga dengan kedelai, jenis kacang-kacangan yang satu ini tak asing lagi. Kedelai yang kaya akan protein menurut penelitian ilmiah bisa mencegah timbulnya kanker payudara jika dikonsumsi sedari dini.

Mungkin tak hanya soto Bandung yang memiliki campuran lobak dan kedelai, tapi Soto Ojolali sepertinya tetap layak untuk dikatakan sebagai sajian kuliner Bandung yang tak terlupakan. Ojolali yo..!(ema/ern - detikbandung)

Lihat juga :
Sour Sally
Burger King

Tidak ada komentar:

Posting Komentar