Miami - Laba perusahaan Burger King Holdings Inc. selama kuartal ketiga tahun lalu turun 13 persen. Pemicunya, makin tingginya pajak yang harus disetor dan buruknya cuaca di musim dingin yang menekan kinerja penjualan.
CEO Burger King Hohn Chidsey menyatakan buruknya cuaca di Januari dan Februari merugikan perusahaan. Tapi ia memperkirakan penjualan bakal membaik mulai bulan Maret lalu.
Selama kuartal itu, penjualan di Amerika Serikat dan Kanadia turun 6,1 persen. Sedangkan penjualan di seluruh dunia turun 3,7 peren.
Meski ada sinyal perbaikan ekonomi tapi tingkat pengangguran tetap tinggi. Hal ini disikapi jaringan produsen burger terbesar kedua di Amerika Serikat ini dengan menyediakan paket hemat bagi pelanggan setia.
Pada kuartal ketiga tahun lalu Burger King membukukan pendapatan US$ 41 juta, turun dibanding periode yang sama di 2008 yang tercatat US$ 47,1 juta.
Walau profit turun, perusahaan ini tetap ekspansi. Burger King menambah 37 gerai restoran baru selama kuartal itu. Jadi, saat ini terdapat lebih dari 12 ribu restoran di 50 negara bagian di Amerika Serikat dan 74 negara di seluruh dunia.
Burger King Holdings Inc adalah perusahaan yang menaungi merek burger terkenal, Burger King. Selain itu mereka juga mengelola sekitar 200 rumah makan di Australia dengan nama Hungry Jack's. Restoran pertama Burger King dinamai Insta Burger King dan dibuka pada tahun 1954 di Miami, Florida, Amerika Serikat oleh James McLamore dan David Edgerton, keduanya adalah alumni dari Cornell University School of Hotel Administration. (AP | R. R. ARIYANI - tempo interaktif)
Lihat juga :
Sour Sally
Hanamasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar