Senin, 15 November 2010

Dim Sum Samudra, enak dan harganya terjangkau

Samudra sudah punya nama beken, khususnya untuk Dim Sum di akhir pekan. Popularitas Samudra membuatnya harus buka cabang di beberapa lokasi. Sekarang ada satu di Jakarta Pusat, dan dua di Jakarta Barat. Semula bahkan pernah mempunyai cabang di Kuningan Plaza, tetapi sudah lama tutup. Tempatnya sekarang dipakai oleh Decanter Wine House. Dari ketiga gerai, yang terbesar dan terlengkap (full fledged restaurant dan Dim Sum adalah yang di BRI II Center Park. Dua lainnya lebih fokus pada sajian suki atau steamboat.

Dim Sum di Samudra memang dapat diandalkan. Harganya relatif terjangkau (Rp 13-21 ribu), dan rasa maupun mutunya boleh diacungi jempol. Pada saat-saat ramai – sarapan di akhir pekan dan saat-saat makan siang – kereta-kereta berisi kukusan Dim Sum hilir-mudik menghampiri meja-meja tamu. Begitu juga kereta yang berisi dim sum goreng dan panggang. What you see what you get! Tinggal pilih mana yang cocok, dan pindahlah porsi-porsi itu ke meja. Pada jam-jam sepi, Dim Sum dapat dipesan dari kartu menu.

Selain Dim Sum, Samudra juga menawarkan berbagai masakan Tionghoa, khususnya olahan seafood. Salah satu yang populer adalah kerapu macan kukus (Rp 48 ribu per 100 gram). Mak nyuss!

Masakan kepiting yang populer di sini adalah kepiting a la Singapura (mirip saus padang, rasa asam pedas, Rp 12.600 per 100 gram). Sedangkan masakan udang yang banyak dipesan adalah udang mabuk bakar (porsi kecil Rp 124 ribu). Terus terang, saya tidak pernah tega memesan hidangan yang satu ini.

Untuk menarik tamu datang makan malam – mengingat restoran ini lebih ramai pada saat makan siang karena adanya gedung tinggi perkantoran di dekatnya – pada malam hari diselenggarakan buffet dinner dengan harga Rp 115.000 per orang (tidak termasuk minum). Ini hanya ada di flagship Samudra yang berlokasi di BRI II. Sebetulnya, istilah buffet dinner di sini kurang tepat karena 80 item makanannya harus dipesan (antara lain: sop jagung, udang mayones, kepiting Singapura, sapi lada hitam, dan lain-lain). Lebih tepatnya disebut all you can eat.

Yang sungguh saya sayangkan di restoran ini adalah bahwa di daftar menunya masih tercantum kerapu tikus (dijual hidup) di daftar menunya. Padahal, restoran sebesar Samudra mestinya tahu bahwa jenis ikan ini sudah dilindungi karena sudah mencapai tingkat kelangkaan. (Bondan Winarno - detikfood)

Lihat juga :
Sour Sally
Burger King

Tidak ada komentar:

Posting Komentar